Tenggarong — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggulirkan rencana besar untuk mentransformasi Pulau Kumala menjadi lapangan golf bertaraf internasional. Proyek prestisius ini digagas langsung oleh Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, sebagai bagian dari strategi penguatan sektor pariwisata Kukar, seiring dengan geliat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada tak jauh dari wilayah tersebut.
Pulau Kumala, yang terletak strategis di tengah Sungai Mahakam dan memiliki luas sekitar 84 hektare, selama ini dikenal sebagai ikon wisata Kukar. Dengan pengembangan ini, Bupati Aulia ingin membawa citra Pulau Kumala naik kelas menjadi destinasi unggulan bertaraf global. Target penyelesaian proyek ambisius ini ditetapkan dalam waktu dua tahun ke depan.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa pembangunan lapangan golf ini menyasar kalangan menengah ke atas dan para pecinta olahraga golf, baik dari dalam maupun luar negeri. “Segmen masyarakat menengah atas di Kaltim terus berkembang, namun sarana seperti lapangan golf masih sangat terbatas. Ini adalah peluang besar,” jelasnya.
Pulau Kumala dinilai memiliki keunikan tersendiri sebagai kawasan hijau di tengah kota. Bupati Aulia bahkan menyebutnya sebagai “hutan di tengah kota” yang layak untuk diangkat citranya melalui pendekatan rebranding dan pengembangan bertahap.
Lebih dari sekadar lapangan golf, Pulau Kumala akan dikembangkan dengan konsep one stop entertainment atau destinasi wisata terpadu. Selain zona golf eksklusif, rencana pengembangan juga mencakup zona konservasi flora-fauna khas Kukar, ruang publik terbuka untuk masyarakat, sentra UMKM lokal, serta berbagai fasilitas pendukung lainnya.
Salah satu proyek pendamping yang sudah dalam proses adalah pembangunan waterboom yang ditargetkan rampung pada akhir 2025. Tak hanya itu, Pemkab juga tengah mengkaji pembangunan jembatan khusus kendaraan sebagai akses langsung menuju pulau.
Meski ambisius, Pemkab Kukar memastikan bahwa seluruh proses pembangunan akan berbasis pada kajian yang komprehensif. Analisis menyeluruh terhadap kondisi lahan, struktur tanah, dan dampak lingkungan akan menjadi pijakan utama dalam setiap langkah pembangunan.
“Kami tidak ingin gegabah. Semua keputusan akan diambil berdasarkan data dan kajian teknis yang valid,” tegas Arianto. Pulau Kumala kini bersiap menjadi lebih dari sekadar ikon lokal—menuju destinasi pariwisata kelas dunia. (ede)