Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kaltim

24 Titik di Balikpapan Terendam Banjir, 2.000 Warga Terpaksa Mengungsi

14
×

24 Titik di Balikpapan Terendam Banjir, 2.000 Warga Terpaksa Mengungsi

Sebarkan artikel ini

Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan sejak Kamis (19/6/2025) tengah malam menyebabkan banjir di puluhan titik. Lebih dari 2.000 warga dilaporkan terdampak akibat air yang merendam permukiman di sejumlah kelurahan, dengan ketinggian mencapai satu meter di beberapa lokasi.

Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menunjukkan setidaknya 24 titik banjir tersebar di sejumlah kawasan, mulai dari Kelurahan Damai, Damai Bahagia, hingga kawasan MT Haryono dan Jalan Semingin Raya—yang berdekatan dengan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.

Example 300x600

“Banjir merendam rumah warga dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga satu meter,” ungkap Camat Balikpapan Selatan, Muhammad Hakim, Jumat pagi.

Salah satu kawasan paling terdampak adalah Kelurahan Damai Bahagia, di mana genangan cukup tinggi memaksa sebagian warga untuk mengungsi. Tim dari Satuan Brimob Polda Kaltim langsung diterjunkan menggunakan perahu karet untuk membantu proses evakuasi warga, terutama lansia dan anak-anak.

Di Jalan Semingin Raya, air menggenangi area padat penduduk dan melumpuhkan sebagian aktivitas warga sejak dini hari. Selain permukiman, fasilitas umum dan akses jalan utama juga sempat terganggu.

Pemerintah Kota Balikpapan bersama relawan dan aparat gabungan tengah melakukan pemetaan wilayah terdampak dan pengumpulan data kerusakan. Bantuan logistik darurat seperti makanan siap saji, air bersih, dan perlengkapan pengungsian mulai disalurkan ke beberapa titik.

“Kami terus melakukan monitoring dan pendataan, sambil menyiapkan penanganan jangka pendek dan panjang,” kata seorang petugas dari BPBD.

Banjir yang melanda ini memperlihatkan kembali tantangan serius dalam penataan drainase dan sistem pengendalian air hujan di kota pesisir tersebut. Beberapa warga mengeluhkan buruknya saluran air dan pembangunan yang tidak memperhatikan jalur resapan.

Masyarakat diimbau tetap waspada mengingat potensi hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah meminta warga mengikuti arahan dari relawan dan petugas lapangan, terutama di wilayah-wilayah rawan banjir.