Jakarta – Gohyong, yang juga dikenal sebagai Ngohiong atau Ngoh-hiang, kini kembali menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Berasal dari masakan Peranakan Hokkien, hidangan ini telah mengalami akulturasi budaya di Indonesia, khususnya di kalangan Betawi.
Asal Usul dan Sejarah
Gohyong memiliki akar dari provinsi Fujian, Tiongkok, dan masuk ke Indonesia melalui komunitas Hokkien dan Teochew.
Istilah “gohyong” sendiri merupakan dialek Hokkien dari “ngohiang,” yang berarti lima aroma—mengacu pada penggunaan five‑spice powder (bumbu lima rempah) sebagai bumbunya Dalam proses akulturasi, masyarakat Betawi mengganti daging babi dengan ayam atau udang agar lebih sesuai dengan selera lokal dan aturan halal.
Ciri Khas dan Penyajian
Kulit gohyong dibungkus dengan kembang tahu atau kulit tahu dan memiliki tekstur luar renyah serta dalam lembut dan padat.
Isian biasanya berupa campuran daging ayam, udang, sayuran seperti wortel, bengkoang, dan daun bawang yang dibumbui dengan ngohiong powder dan bahan pengikat lainnya.
Disajikan dalam bentuk irisan memanjang setelah proses kukus dan goreng, lalu dicocol ke kuah asam manis seperti cuko khas pempek atau saus sambal/tauco.
Tren Viral dan Inovasi Kuliner
Gohyong telah lama dikenal di daerah Jakarta, Semarang, Bogor, dan Medan, namun baru beberapa waktu terakhir popularitasnya kembali naik lewat konten TikTok dan Instagram dari penjual kaki lima maupun resto Peranakan.
Di beberapa lokasi—seperti Cikini, Jakarta—penjual gohyong mampu menjual ratusan porsi per hari berkat reputasi viral di media social.
Kini tersedia banyak varian isi dan saus seperti saus sambal, tauco, mentega, hingga varian halalnya dengan ayam dan udang agar dapat dinikmati lebih luas.
Resep Praktis Gohyong ala Rumah
Berikut panduan memasak Gohyong yang mudah diikuti di rumah:
Bahan utama:
- Kembang tahu atau kulit tahu
- Daging ayam cincang (bisa campur udang)
- Wortel, bengkuang, daun bawang (cincang halus)
- Bumbu: bubuk ngohiong (five-spice powder), bawang putih, garam, merica, gula, kecap asin, minyak wijen
Tahapan:
- Aduk semua isian hingga rata. Koreksi rasa dengan menggoreng sedikit adonan sebagai uji.
- Bungkus adonan menggunakan kembang tahu, rekatkan sisinya.
- Kukus selama ±15 menit hingga matang.
- Dinginkan, lalu goreng hingga kulit berubah kecokelatan dan renyah.
- Iris penyajiannya lalu hidangkan bersama kuah cuko asam manis atau saus tauco pedas-manis
Kesimpulan
Gohyong tidak hanya lezat, tetapi juga membawa nilai sejarah serta mencerminkan kekayaan budaya Peranakan. Hidangan ini tetap relevan sebagai bentuk akulturasi kuliner antara Tionghoa dan Betawi. Kepopulerannya dalam tren kekinian membuktikan, warisan kuliner lokal selalu memiliki potensi untuk naik daun jika didukung kreativitas dan media sosial.
Tips Menikmati
Pilihlah gohyong dari daging ayam atau udang untuk versi halal.
Untuk tekstur yang maksimal, pastikan kukus sebelum digoreng agar bagian dalam padat dan luar renyah.
Eksperimen dengan saus lokal: cuko asam manis, sambal tauco, atau sambal kacang pedas. (ek)