Samarinda — Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud atau yang akrab disapa Harum, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas kabar investasi besar dari perusahaan energi asal Italia, Eni, yang diumumkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Sabtu (19/7) di Samarinda.
Eni disebut akan mengucurkan investasi senilai USD 10 miliar (setara Rp150 triliun) untuk pengembangan Blok Merakes dan Jangkrik yang berada di lepas pantai Kalimantan Timur. Investasi tersebut dijadwalkan mulai produksi pada 2027 dan diyakini akan berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan serapan tenaga kerja di daerah.
“Tentu kita sangat gembira mendengar kabar baik yang disampaikan Pak Menteri. Ini peluang besar bagi Kalimantan Timur,” ujar Gubernur Harum.
Selain investasi besar Eni, Gubernur Harum juga menyambut positif komitmen Menteri Bahlil untuk memberikan Participating Interest (PI) dari blok migas kepada pemerintah daerah. Ini akan menjadi sumber pemasukan daerah yang signifikan jika direalisasikan sesuai Permen ESDM No. 37 Tahun 2016.
Tak hanya itu, Harum menyambut baik rencana pelibatan koperasi daerah dalam usaha pertambangan dan pengembangan pabrik etanol, sebagai bagian dari hilirisasi energi nasional.
“Kami siap mengawal agar daerah tidak hanya jadi tempat eksplorasi, tapi juga menikmati hasilnya secara adil,” ucap Harum.
Menjawab tantangan kesiapan daerah dalam menyambut mega proyek energi ini, Pemprov Kaltim menyiapkan program unggulan pendidikan: Gratispol (Gratis Sekolah dan Politeknik) dan Jospol (Beasiswa Jalur Organisasi dan Politeknik).
Gubernur Harum menegaskan pentingnya penyelarasan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri energi, terutama sektor pertambangan darat dan lepas pantai.
“Anak-anak Kaltim harus mampu jadi tuan rumah di daerahnya sendiri, bukan hanya jadi penonton,” tegasnya.
Dengan posisi Kalimantan Timur sebagai lumbung energi nasional sekaligus wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), keberhasilan pengelolaan investasi Eni dan program PI ini akan menjadi ujian nyata terhadap kapasitas daerah dalam mengelola kekayaan alamnya.
Pemerintah provinsi berharap langkah-langkah konkret ini dapat menjadi contoh penerapan desentralisasi ekonomi yang nyata dan berkelanjutan di masa depan. (ede)