JAKARTA – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, melakukan inspeksi mendadak ke kantor Badan Penghubung Provinsi Kalimantan Timur di Jakarta, Selasa (5/8/2025). Namun, dalam kunjungan itu, Gubernur dibuat terkejut ketika tidak ada satu pun pegawai yang dapat menjawab pertanyaannya terkait jumlah keseluruhan karyawan di instansi tersebut.
Dengan nada heran, Rudy sempat mengulang pertanyaan hingga tiga kali. “Ini tidak tahu… Woi, berapa? Saya kasih tahu BKD berapa yang dibayar, tanya orang tidak ada yang tahu,” ujarnya dengan nada kecewa. Bahkan, Kepala Badan Penghubung pun tidak bisa memberikan jawaban pasti.
Tak hanya soal jumlah karyawan, Gubernur juga mempertanyakan job description (deskripsi pekerjaan) dan KPI (Key Performance Indicator) dari para pegawai. Lagi-lagi, tidak ada jawaban yang memuaskan.
Rudy juga menyinggung soal keikutsertaan Kaltim dalam kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang rutin menggelar event bulanan dan tahunan. Ia mempertanyakan sejauh mana peran Badan Penghubung dalam mendukung promosi daerah, termasuk nilai investasi yang berhasil dibawa dari Jakarta ke Kaltim melalui kegiatan-kegiatan tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penghubung menyatakan bahwa sebagian besar pegawai bekerja secara shift dan merupakan tenaga P3KK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Kontrak).
Di akhir kunjungannya, Gubernur Rudy Mas’ud berharap ada evaluasi serius terhadap kinerja lembaga tersebut. “Saya sangat berharap Badan Penghubung Provinsi Kalimantan Timur yang berlokasi di Jakarta bisa jauh lebih baik lagi. Berat sama dijinjing, ringan sama dipikul. Kompak itu penting. Evaluasi bukan untuk menyalahkan, tapi untuk merangkul,” ujarnya.
Inspeksi mendadak ini menjadi peringatan tegas agar setiap lembaga pemerintah daerah tidak hanya hadir secara administratif, tetapi juga menjalankan fungsinya secara aktif dan terukur dalam mendukung pembangunan daerah. (ah)