PENAJAM PASER UTARA – Progres pembangunan Istana Wakil Presiden (Wapres) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, saat ini telah mencapai 43%, menandai selesainya struktur utama. Tim konstruksi kini fokus pada tahap arsitektural dan pemasangan kaca anti peluru, yang saat ini telah mencapai 22% dari total instalasi kaca.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa tahap I pembangunan mencakup kantor Wapres, kediaman, sekretariat Wapres, serta fasilitas pendukung seperti asrama Paspampres dan pendopo. Tujuan utamanya adalah menyelesaikan proyek tersebut pada Desember 2025.
Menurut Basuki, kaca anti peluru merupakan elemen penting yang dipasang untuk menjaga keamanan gedung sebagai objek vital nasional. Materialnya diperkirakan mendatangkan dari Amerika Serikat dan dipilih untuk memenuhi standar proteksi tinggi tanpa mengorbankan nilai estetika dan efisiensi energi.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan mulai berkantor di Istana tersebut pada awal tahun 2026, setelah seluruh tahap I selesai, serta fasilitas-fasilitas utama seperti Masjid Negara dan Basilica yang ditarget rampung tahun ini juga siap pakai.
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyatakan Gibran memberikan tanggapan positif terhadap perkembangan proyek: “mantap sekali… view‑nya indah… cukup aman”.
Lebih lanjut, Gibran menekankan agar pembangunan tetap tepat waktu dan kualitas tetap terjaga, serta menyampaikan pesan khusus untuk menanam pohon beringin di sekitar istana sebagai bagian dari estetika lanskap IKN yang hijau dan sustainable.
Data proyek secara ringkas:
- Progres pembangunan: 43% (struktur utama selesai)
- Pemasangan kaca anti peluru: 22% telah terpasang
- Target penyelesaian tahap I: Desember 2025
- Waktu perkantoran Wapres: Awal 2026
- Fokus keamanan dan estetika: Kaca pelindung dari AS, penanaman pohon beringin
Istana Wapres di IKN dirancang dengan desain “Huma Betang Umai” – filosofi Dayak dari “rumah panjang ibu” –, menggabungkan simbolisme lokal dengan arsitektur modern tropis yang hemat energi dan ramah lingkungan. (ah)