Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H Rudy Mas’ud atau yang akrab disapa Gubernur Harum, menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak boleh meninggalkan daerah penyangganya, yakni Kaltim. Dalam pertemuan bersama 11 anggota Komisi V DPR RI dan sejumlah kementerian mitra kerja, Gubernur Harum menyerukan percepatan pembangunan infrastruktur yang merata.
“Kalau IKN dibangun menjulang, maka jalan-jalan di Kaltim juga harus dibangun memadai. Kaltim adalah superhub Indonesia Timur, bukan penonton di rumah sendiri,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa infrastruktur dan transportasi menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi, konektivitas wilayah, serta kesejahteraan masyarakat. Namun, Kaltim masih menghadapi tantangan besar, dari luas wilayah, kondisi geografis, hingga minimnya akses jalan dan jembatan antardaerah.
“Kami butuh perhatian khusus. Dukungan anggaran pusat sangat dibutuhkan agar pembangunan di Kaltim tidak timpang,” katanya lagi.
Masalah Infrastruktur Perbatasan: Jalan Masih Rusak Parah
Gubernur Harum juga menyampaikan keluhan serius terkait kondisi infrastruktur di wilayah perbatasan. Ia menyoroti buruknya akses jalan di kawasan Long Apari, Long Pahangai, Long Boh, hingga batas Kalimantan Barat.
“Sudah 80 tahun Indonesia merdeka, tapi rakyat di perbatasan belum pernah merasakan jalan mulus. Bahkan kerbau pun susah lewat, apalagi mobil. Harus pakai dozer,” ucapnya getir.
Dukungan dari Komisi V DPR RI
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tersebut. “Kami tidak ingin sekadar PHP. Ini akan kami bawa ke pusat sebagai bagian dari fungsi pengawasan dan penyesuaian APBN agar lebih tepat sasaran,” tegasnya.
Andi Iwan juga mengakui kontribusi besar Kaltim terhadap negara. “Sudah selayaknya Kaltim mendapat perhatian lebih demi kesejahteraan rakyatnya.”
Kritik dan Masukan DPR: Jangan Ulang Kesalahan Jakarta
Anggota Komisi V DPR lainnya, Hanan Rozak, mengingatkan agar perencanaan IKN terhubung dengan wilayah penyangga agar tak terulang masalah seperti Jakarta. “Saya harap Gubernur memimpin orkestrasi tata ruang yang matang demi masa depan ibu kota,” katanya.
Senada, Novita Wijayanti juga menekankan pentingnya antisipasi banjir sejak dini. “Tidak lucu kalau sampai IKN kebanjiran. Pasti viral dan jadi bahan sindiran,” ujarnya.
Sementara Hamka Kady menyoroti potensi kecemburuan sosial jika pembangunan tidak merata. “Gedung IKN bisa tinggi, tapi kalau jalan tetangganya rusak, rakyat pasti iri. Ini harus dicegah.”(ah)