Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Catatan

Jelang 17 Agustus, Kota Balikpapan Dibalut Semangat Merah Putih

38
×

Jelang 17 Agustus, Kota Balikpapan Dibalut Semangat Merah Putih

Sebarkan artikel ini
Penjual bendera di jalan Yoes Sudarso. (Foto : Redaksi)

Oleh : Bono Irawan

Semangat kemerdekaan mulai terasa menyusup di sela-sela kesibukan kota. Di sepanjang jalan utama Balikpapan, warna merah dan putih berkibar dari lapak-lapak kecil para pedagang bendera. Dari MT Haryono, Yoes Sudarso, hingga Simpang Tiga Sepinggan, suasana khas bulan Agustus sudah mulai tampak hidup.

Example 300x600

Di bawah terik matahari, para pedagang berdiri setia menjaga dagangan mereka — deretan bendera berbagai ukuran, dari yang kecil untuk spion mobil hingga bendera raksasa untuk kantor atau halaman rumah. Ada juga umbul-umbul, bendera segitiga hias, dan pita-pita merah putih yang digantung di pagar atau tiang rumah.

“Sudah mulai ramai, Mas. Biasanya makin dekat 17 Agustus makin banyak yang beli. Orang-orang mulai hias rumah, kantor, bahkan gang,” ujar Pak Arifin, penjual bendera musiman yang sudah mangkal di Jalan MT Haryono sejak 2015.

Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat memang punya cara sendiri untuk ikut memeriahkan. Tak hanya memasang bendera, biasanya juga ada perlombaan menghias lingkungan dengan nuansa merah putih. Di beberapa kompleks perumahan, kantor, hingga sekolah dan perusahaan swasta, lomba menghias area dengan ornamen kemerdekaan menjadi tradisi tahunan yang ditunggu-tunggu.

“Di tempat kerja saya malah bikin lomba antar divisi. Siapa yang hias ruangannya paling meriah dan rapi, dapat hadiah,” cerita Bu Rika, karyawan swasta di Balikpapan Selatan. “Biar makin terasa semangatnya, sekaligus ajang seru-seruan.”

Tak hanya di gedung atau jalan, semangat kemerdekaan juga menggema di media sosial. Warganet mulai membagikan foto-foto dekorasi merah putih di depan rumah, membagikan jadwal lomba 17-an di kampung, bahkan mengunggah kisah keluarga tentang perjuangan zaman dahulu.

Bendera-bendera yang berkibar itu bukan sekadar simbol, tapi pengingat: bahwa kemerdekaan diraih dengan perjuangan, dan dijaga oleh kebersamaan.

Di balik kain yang melambai anggun di tiang bambu atau pagar rumah, tersimpan makna dalam: merah yang melambangkan keberanian, putih yang melambangkan kesucian. Bendera Indonesia bukan sekadar simbol negara—ia adalah lambang perjuangan, darah dan nyawa para pahlawan yang gugur demi tanah air. Ia sakral, dan setiap kibarnya adalah doa agar bangsa ini tetap berdiri tegak dan merdeka.

Karena itu, tiap rumah, kantor, kendaraan, bahkan gang-gang sempit pun berusaha memberi tempat terbaik bagi sang Merah Putih. Bukan karena perintah, tetapi karena rasa cinta dan hormat yang lahir dari dalam dada.

Dan seperti tiap tahun, bulan Agustus di Balikpapan kembali membawa nuansa haru, hangat, dan harapan bahwa Indonesia akan terus tumbuh, kuat, dan merdeka, bersama seluruh rakyatnya yang tak pernah lelah mencintai negeri ini.

Aksi warga Pati di alun-alun
Catatan

Oleh: Ocky Anugrah Mahesa Pati mungkin saja menjadi…