Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kaltim

Kelangkaan Solar Picu Gejolak di PPU: Sopir Truk Mengamuk, Pertamina Disorot

2111
×

Kelangkaan Solar Picu Gejolak di PPU: Sopir Truk Mengamuk, Pertamina Disorot

Sebarkan artikel ini
TRuk BBM tiba di SPBU depan DPRD PPU. (Foto: Istimewa)

Penajam – Krisis solar bersubsidi mengguncang Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Sejak akhir Juli 2025, antrean panjang dan suara klakson truk mewarnai SPBU, menggambarkan kemarahan dan keputusasaan para sopir yang terjebak dalam kelangkaan bahan bakar. Ketegangan akhirnya memuncak dalam aksi demonstrasi besar-besaran pada Rabu (6/8/2025).

Example 300x600

Ratusan sopir truk yang tergabung dalam Aliansi Driver Angkutan Darat Roda 6 PPU turun ke jalan, mengepung Kantor Bupati PPU. Mereka menuntut keadilan atas kelangkaan solar yang disebut sudah terjadi sejak 29 Juli 2025.

“Ini bukan lagi sekadar kelangkaan, ini penyiksaan bagi kami,” kata salah satu sopir saat orasi. “Kami harus antre dua hari hanya untuk beberapa liter solar, itu pun kadang zonk!,” tambahnya.

Pihak Pertamina akhirnya angkat bicara. Menurut salah satu perwakilannya, kelangkaan ini terjadi akibat kesalahan prediksi kuota BBM bersubsidi. “Kami perkirakan kuota cukup hingga Desember 2025, ternyata serapan melonjak tajam sejak Januari,” ujarnya.

Namun, tak hanya salah hitung, ada pula dugaan lebih kelam: penyalahgunaan oleh mafia solar. Dugaan adanya “pengetap” yang membeli dalam jumlah besar dan menjual kembali secara ilegal menguat. Akibatnya, penyaluran BBM bersubsidi menjadi tidak tepat sasaran, dan sopir angkutan umum menjadi korban utama.

Kelangkaan ini menimbulkan efek domino. Banyak sopir mengaku terpaksa membeli solar dari pengecer liar dengan harga dua kali lipat dari harga subsidi. “Kalau begini terus, mending parkir truk daripada jalan tapi rugi,” keluh sopir lainnya.

Dampaknya bukan hanya pada sopir. Gangguan distribusi barang ikut mengancam rantai pasok bahan pokok dan material di PPU.

Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, Tohar, merespon cepat gejolak ini dengan menggelar pertemuan darurat bersama Pertamina dan perwakilan sopir.

“Pemerintah daerah mendorong agar penyaluran solar di SPBU Km 9 kembali normal paling lambat dua hari ke depan. Kami juga mendesak Pertamina memperketat pengawasan distribusi,” ujar Tohar. Hanya saja malam ini (7/8/2025) terpantau truk BBM berisikan solar sudah tiba di SPBU depan DPRD PPU. Dimana area SPBU dijaga oleh Satpol PP. (ek)