Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Catatan

MT Haryono Kini Bersolek: Dari Jalan Rusak Berdebu Menjadi Ruang Publik yang Hidup

23
×

MT Haryono Kini Bersolek: Dari Jalan Rusak Berdebu Menjadi Ruang Publik yang Hidup

Sebarkan artikel ini
MT Haryono Malam Hari (Foto : Redaksi)

Oleh : Bono Irawan

Jalan MT Haryono, salah satu jalur utama dan tersibuk di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, telah menjelma. Dulu, kawasan ini lekat dengan citra jalan rusak, berdebu, dan kemacetan yang seakan tak pernah mengenal waktu. Kini, wajahnya berubah total. MT Haryono tampil lebih manusiawi, modern, dan bahkan—menggoda untuk dikunjungi, terutama saat malam mulai turun.

Example 300x600

Siapa pun yang pernah melewati Jalan MT Haryono beberapa tahun lalu pasti masih ingat kesan tak menyenangkan yang melekat. Lubang-lubang besar menganga, aspal mengelupas, genangan air hujan mengubah jalan menjadi kubangan lumpur. Saat cuaca panas, debu beterbangan menyelimuti kendaraan dan pengendara.

Tak hanya itu, kemacetan juga menjadi “menu harian” bagi warga yang melintas. Perjalanan dari simpang Beller hingga depan Kantor Telkom bisa terasa seperti tantangan penuh kesabaran. Para pejalan kaki? Harus rela berbagi ruang dengan kendaraan bermotor karena trotoar pun nyaris tak ada.

Tapi kini, semuanya berubah. Pemerintah Kota Balikpapan tak tinggal diam. Penataan ulang dilakukan secara menyeluruh. Jalan MT Haryono tak hanya diperbaiki, tapi juga dipercantik dan dihidupkan sebagai ruang publik.

Trotoar lebar dengan paving blok tertata rapi di sisi kiri-kanan jalan. Lampu-lampu jalan estetik dipasang berjejer, menyala indah di malam hari dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi para pengguna jalan. Nuansa malam di MT Haryono kini tak lagi menyeramkan, justru menjadi daya tarik baru yang syahdu—cocok untuk berjalan kaki, berbincang santai, atau sekadar mencari udara malam.

MT Haryono kini juga menjadi salah satu titik nongkrong paling diminati anak muda Balikpapan. Deretan gerai makanan menjamur—dari yang tradisional hingga kekinian. Kehadiran Mie Gacoan di jalur ini pun turut memberi magnet tersendiri. Malam-malam di MT Haryono tak pernah sepi. Anak-anak muda, keluarga, hingga pekerja kantoran memadati area trotoar untuk kulineran atau sekadar berswafoto.

Salah satu warga, Rizky (24), menyebut perubahan ini sebagai “angin segar buat anak muda.” Ia yang rutin melewati kawasan ini mengaku sekarang lebih nyaman dan aman. “Dulu becek, macet, bising. Sekarang malah betah duduk di trotoar sambil nunggu temen,” ujarnya sambil tertawa.

Perubahan paling signifikan terlihat dari simpang pertigaan Beller (lampu merah) hingga ke depan Kantor Telkom. Jalur ini kini tampil dengan penataan yang simetris: jalur kendaraan rapi, marka jalan jelas, dan trotoar yang menghubungkan banyak titik keramaian.

Pemerintah kota seolah ingin menjadikan MT Haryono sebagai simbol bahwa kota modern bukan hanya soal kendaraan cepat, tetapi juga soal menyediakan ruang aman dan nyaman bagi warganya.

Transformasi Jalan MT Haryono tak hanya soal infrastruktur. Ini tentang cara kota menghadirkan kebahagiaan urban. Tentang bagaimana jalan yang dulunya hanya berfungsi sebagai ruang lalu lintas kini menjadi ruang sosial, tempat berjumpa, berkumpul, dan berbagi.

Perubahan ini menunjukkan bahwa kota yang baik adalah kota yang memberi ruang bagi manusianya, bukan hanya untuk bergerak, tapi juga untuk berhenti sejenak, menikmati, dan merasa menjadi bagian darinya. MT Haryono telah membuktikannya.

Aksi warga Pati di alun-alun
Catatan

Oleh: Ocky Anugrah Mahesa Pati mungkin saja menjadi…