Barong Tongkok – Kutai Barat, yang dikenal dengan sebutan “Tanaa Purai Ngeriman” — tanah yang subur dan melimpah — adalah salah satu permata tersembunyi di Kalimantan Timur. Kabupaten ini menyimpan kekayaan wisata yang memadukan keindahan alam, warisan budaya, serta pesona khas pedalaman Kalimantan yang masih terjaga keasliannya. Berikut adalah sejumlah daya tarik wisata unggulan yang menjadikan Kutai Barat layak masuk dalam daftar kunjungan Anda.
Pesona Alam yang Memukau
1. Danau Aco
Terletak di atas bukit, Danau Aco menawarkan panorama asri yang menenangkan. Suasananya sejuk dengan semilir angin pegunungan. Pengunjung bisa duduk santai di tepi danau, memancing, atau menikmati permainan air seperti perahu bebek—sebuah tempat yang sempurna untuk menyegarkan pikiran.
2. Air Terjun (Jantur) Eksotis
Kutai Barat memiliki deretan air terjun yang memikat, di antaranya:
Jantur Mapan: Dikelilingi tebing dan hutan hijau, air terjun ini cocok untuk mereka yang ingin melepas penat dalam suasana alami.
Jantur Inar: Menawarkan petualangan tersendiri, karena untuk mencapainya pengunjung harus menuruni sekitar 200 anak tangga kayu ulin. Namun begitu tiba, keindahan air terjun setinggi 30 meter ini langsung memukau mata.
3. Danau-Danau yang Mempesona
Danau Jempang: Terbesar di tepian Sungai Mahakam dan kerap menjadi tempat pelaksanaan ritual adat pelas danau. Uniknya, danau ini mengalami siklus kering setiap lima tahun sekali.
Danau Barong: Salah satu favorit wisatawan karena keindahan alamnya dan suasana yang bersahabat.
4. Gunung S (Negeri di Atas Awan)
Tempat ini menawarkan pemandangan hamparan hutan dari ketinggian dan sering diselimuti kabut pagi. Cocok untuk paralayang, berkemah, atau sekadar menikmati matahari terbit di tengah kabut yang syahdu.
5. Kersik Luway
Taman seluas 50 km² ini merupakan habitat bunga Anggrek Hitam, flora langka khas Kalimantan. Selain bisa melihat anggrek, pengunjung juga akan disuguhi lanskap yang ideal untuk berfoto dan menjelajahi alam liar.
6. Bukit Damai Barong Tongkok
Wisata edukatif untuk keluarga yang ingin mengenal dunia satwa dan bersantai di taman terbuka.
7. Wisata Susur Sungai dan Gua
Terletak di Kampung Engkuni Pasek, destinasi ini memberikan pengalaman unik menyusuri sungai pedalaman dan menjelajah gua alami.
Warisan Budaya yang Lestari
Taman Budaya Sendawar (TBS)
TBS merupakan pusat pelestarian budaya di Kutai Barat, mirip versi miniatur dari Taman Mini Indonesia. Di dalamnya terdapat tujuh Lamin (rumah adat), yang mewakili berbagai etnis seperti Dayak Tunjung, Benuaq, Aoheng, Bahau, Kenyah, hingga Melayu Kutai. Satu Lamin utama digunakan untuk pertunjukan budaya seperti tari-tarian dan ritual adat.
Ritual Tradisional
Ritual Beliatn, upacara penyembuhan secara tradisional, menjadi warisan yang masih dijaga oleh masyarakat adat. Upacara ini kerap dilakukan secara terbuka dan bisa disaksikan wisatawan yang ingin mengenal nilai spiritual dan budaya lokal.
Kerajinan Wastra Dayak
Kutai Barat dikenal akan keindahan Tenun Doyo—kain tradisional yang dibuat dari serat daun doyo, dihiasi motif khas Dayak dengan warna cerah. Tak kalah menarik, ada pula Sulam Tumpar, kerajinan bordir tangan yang rumit dan eksklusif.
Ikon dan Ciri Khas Lokal
Durian Melak
Tak lengkap ke Kutai Barat tanpa mencicipi Durian Melak, varietas unggulan yang manis, legit, dan harum. Saat musim panen tiba, durian ini menjadi buruan wisatawan dan kebanggaan warga lokal.
Islamic Center Melak
Berdiri megah di tengah kota, masjid ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tapi juga landmark arsitektur Islami yang menawan.
Tips Berkunjung ke Kutai Barat
Akses: Bisa ditempuh dari Samarinda atau Balikpapan menuju Melak, baik lewat darat maupun sungai.
Waktu terbaik: Juni–Agustus (musim durian & cuaca cerah).
Catatan: Beberapa lokasi memiliki akses terbatas, sebaiknya cari informasi terbaru atau gunakan jasa pemandu lokal.
Kutai Barat adalah tempat di mana alam berbicara dalam air terjun dan danau, dan budaya hidup dalam tarian dan tenunan. Perpaduan keasrian dan kearifan lokal menjadikannya destinasi ideal untuk pelancong yang mencari pengalaman autentik, bukan sekadar tempat indah.
“Tanaa Purai Ngeriman” bukan hanya slogan, melainkan kenyataan yang bisa dirasakan setiap jengkalnya. (ede)
